This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 21 April 2018

Hot [Lirik + Mp3] Bung Ferry - Persija Menyatukan Kita Semua



Lirik
Persija Menyatukan Kita Semua
by: Bung ferry

Kau yang tak pernah kulupakan.
Meski jarak waktu memisahkan.
Kudoakan slalu kunantikan slalu
Kau yang tak pernah kulupakan. Kau tak berjuang sendirian.
Kunyanyikan lagu semangatmu.
Lelahmu dan lelahku, peluhmu dan peluhku.
Kau tak berjuang sendirian. Genggam dekat lambang di dadamu.
Pastikan jadi harga diri.
Suatu pujian suatu kehormatan.
Genggam dekat lambang di dadamu. Persija menyatukan kita semua.
Hapus segala perbedaan.
Selamanya Persija semua bersaudara.
Persija menyatukan kita semua. Persija menyatukan kita semua.

Hot [Lirik + Mp3] Bung Ferry - Persija Menyatukan Kita Semua



Lirik
Persija Menyatukan Kita Semua
by: Bung ferry

Kau yang tak pernah kulupakan.
Meski jarak waktu memisahkan.
Kudoakan slalu kunantikan slalu
Kau yang tak pernah kulupakan. Kau tak berjuang sendirian.
Kunyanyikan lagu semangatmu.
Lelahmu dan lelahku, peluhmu dan peluhku.
Kau tak berjuang sendirian. Genggam dekat lambang di dadamu.
Pastikan jadi harga diri.
Suatu pujian suatu kehormatan.
Genggam dekat lambang di dadamu. Persija menyatukan kita semua.
Hapus segala perbedaan.
Selamanya Persija semua bersaudara.
Persija menyatukan kita semua. Persija menyatukan kita semua.

Hot [Lirik + Mp3] Sfo Ft. Bunda Temmy Jm05 - Untukmu Persijaku



Lirik Lagu
Untukmu Persijaku

Bunda Temmy:
Selama saya masih bernafas
Engkau Slalu kubanggakan
Kunyanyikan...
Lagu...
Tentang Cintaku
Hanya Untukmu
PERSIJA
Dihati takkan terganti
Kau slalu yang kunanti
Dihati....
Kan tetap Abadi
Untukmu PERSIJA KU

SFO& Bunda Temmy:
Dihatiku hanya ada
Persija Slamanya
kubanggakan...
engkau PERSIJA
Takkan lelah ku disini
mendukungmu berlaga
hingga nanti
hingga mati

Hot [Lirik + Mp3] Sfo Ft. Bunda Temmy Jm05 - Untukmu Persijaku



Lirik Lagu
Untukmu Persijaku

Bunda Temmy:
Selama saya masih bernafas
Engkau Slalu kubanggakan
Kunyanyikan...
Lagu...
Tentang Cintaku
Hanya Untukmu
PERSIJA
Dihati takkan terganti
Kau slalu yang kunanti
Dihati....
Kan tetap Abadi
Untukmu PERSIJA KU

SFO& Bunda Temmy:
Dihatiku hanya ada
Persija Slamanya
kubanggakan...
engkau PERSIJA
Takkan lelah ku disini
mendukungmu berlaga
hingga nanti
hingga mati

Kamis, 19 April 2018

Hot Rekor Pertemuan Persija Vs Psis


9 tahun lamanya terakhir kali Macan Ibukota bersua PSIS Semarang di Liga Utama.
Terhitung semenjak terakhir kalinya pada tanggal 14 Mei 2009 PSIS yang bermain dihadapan pendukungnya sendiri berhasil mendundukkan perlawanan Macan Kemayoran dengan skor tipis 1-0.
PSIS sendiri tahun ini naik ke Liga 1 berkat menyabet gelar juara ke 3 Liga 2,  tahun kemudian sehabis penantian usang akibatnya naik kasta juga, duel klasik ligina yang sangat dinantikan tunggu.
Pada tahun 2015, persija pun Pernah bersua dengan PSIS dalam tabrak ujicoba (non liga) di stadion Jatidiri, Semarang. Kala itu Persija berhasil menang dengan skor 0-1
Tercatat total ada 14 kali pertemuan antara kedua tim baik di liga maupun non liga, dimana 6 Kali Persija Menang , PSIS 7 Kali Menang 1 Kali seri. Nampak dilihat dari pertemuan terdahulu, kedua team ini dapat dikatakan “Jago Kandang”
INILAH DAFTAR PERTEMUAN PERSIJA  vs PSIS

-         - 7/2/2015  PSIS vs Persija 0-1 (Ujicoba)
-          -14/5/2009 PSIS vs Persija 1-0 (Liga Super Indonesia 2008/2009)
-         -7/9/2008 Persija vs PSIS 5-0 (Liga Super Indonesia 2008/2009) GOL KE 100 BEPE
-          -5/9/2007 Persija vs PSIS 2-2 (Wilayah Barat Ligina 2007)
-         -4/4/2007 PSIS vs Persija 3-0 (Wilayah Barat Ligina 2007)
-          -29/4/2006 PSIS vs Persija 1-0 (Wilayah Barat Ligina 2006)
-          -5/2/2006 Persija vs PSIS 0-1 (Wilayah Barat Ligina 2006)
-          -16/9/2005 Persija vs PSIS 1-0 (8 Besar Ligina Bermain di Jakarta)
-          -31/7/2005 PSIS vs Persija 1-0 (Wilayah Barat Ligina 2005)
-          -6/3/2005 Persija vs PSIS 2-1 (Wilayah Barat Ligina 2005)
-          -6/10/2004 PSIS vs Persija 1-0 (Divisi Utama Ligina 2004)
-          -29/2/2004 Persija vs PSIS 1-0 (Divisi Utama Ligina 2004)
-          -14/8/2003 PSIS vs Persija 1-0 (Divisi Utama Ligina 2003)
-          -16/3/2003 Persija vs PSIS 5-0 (Divisi Utama Ligina 2003)

Hot Rekor Pertemuan Persija Vs Psis


9 tahun lamanya terakhir kali Macan Ibukota bersua PSIS Semarang di Liga Utama.
Terhitung semenjak terakhir kalinya pada tanggal 14 Mei 2009 PSIS yang bermain dihadapan pendukungnya sendiri berhasil mendundukkan perlawanan Macan Kemayoran dengan skor tipis 1-0.
PSIS sendiri tahun ini naik ke Liga 1 berkat menyabet gelar juara ke 3 Liga 2,  tahun kemudian sehabis penantian usang akibatnya naik kasta juga, duel klasik ligina yang sangat dinantikan tunggu.
Pada tahun 2015, persija pun Pernah bersua dengan PSIS dalam tabrak ujicoba (non liga) di stadion Jatidiri, Semarang. Kala itu Persija berhasil menang dengan skor 0-1
Tercatat total ada 14 kali pertemuan antara kedua tim baik di liga maupun non liga, dimana 6 Kali Persija Menang , PSIS 7 Kali Menang 1 Kali seri. Nampak dilihat dari pertemuan terdahulu, kedua team ini dapat dikatakan “Jago Kandang”
INILAH DAFTAR PERTEMUAN PERSIJA  vs PSIS

-         - 7/2/2015  PSIS vs Persija 0-1 (Ujicoba)
-          -14/5/2009 PSIS vs Persija 1-0 (Liga Super Indonesia 2008/2009)
-         -7/9/2008 Persija vs PSIS 5-0 (Liga Super Indonesia 2008/2009) GOL KE 100 BEPE
-          -5/9/2007 Persija vs PSIS 2-2 (Wilayah Barat Ligina 2007)
-         -4/4/2007 PSIS vs Persija 3-0 (Wilayah Barat Ligina 2007)
-          -29/4/2006 PSIS vs Persija 1-0 (Wilayah Barat Ligina 2006)
-          -5/2/2006 Persija vs PSIS 0-1 (Wilayah Barat Ligina 2006)
-          -16/9/2005 Persija vs PSIS 1-0 (8 Besar Ligina Bermain di Jakarta)
-          -31/7/2005 PSIS vs Persija 1-0 (Wilayah Barat Ligina 2005)
-          -6/3/2005 Persija vs PSIS 2-1 (Wilayah Barat Ligina 2005)
-          -6/10/2004 PSIS vs Persija 1-0 (Divisi Utama Ligina 2004)
-          -29/2/2004 Persija vs PSIS 1-0 (Divisi Utama Ligina 2004)
-          -14/8/2003 PSIS vs Persija 1-0 (Divisi Utama Ligina 2003)
-          -16/3/2003 Persija vs PSIS 5-0 (Divisi Utama Ligina 2003)

Rabu, 18 April 2018

Viral Allegri : Crotone Dulu,Baru Napoli

FJI.Juventus akan menjalani pekan sangat krusial di Serie A ekspresi dominan 2017/18 ini. Pada tengah pekan ini, Juve bakal berjumpa Crotone, sesudah itu, Juve akan melawan Napoli pada langgar yang sangat menentukan.

Laga antara Juventus melawan Napoli akan sangat menentukan. Sebab, mereka sekarang sedang bersaing ketat untuk meraih gelar scudetto Serie A. Pada pekan ke-32, untuk sementara Juve masih memimpin klasemen dengan keunggulan enam poin.

Meski langgar melawan Napoli sudah makin dekat, pemain Juve diminta oleh sang instruktur Massimiliano Allegri untuk lebih dulu fokus melawan Crotone pada Kamis (19/4) dini hari WIB.

"Kami harus melakukannya perlahan, kami harus ambil langkah demi langkah. Besok kami akan bermain dan menang melawan Crotone, tim yang bagus. Kami harus unggul enam poin ketika berjumpa Napoli," ucap Allegri.



"Setelah itu, marilah kika menikmati sebuah malam yang indah dalam sepakbola pada final pekan," tandasnya.

Allegri memastikan bila pasukannya tidak dalam kondisi tertekan menghadapi persaingan dengan Napoli. Mantan instruktur AC Milan hanya menekankan pada Paulo Dybala dan kolega semoga tetap fokus sampai final musim.

"Napoli masih berjuang untuk meraih gelar dan mereka punya peluang untuk mendapatkannya. Itu normal, alasannya mereka hanya mempunyai kesempatan juara di Serie A, tekanan ada pada mereka. Tapi, kami harus selalu siap," tutup Allegri.

Famiglia Juventus Indonesia

Minggu, 15 April 2018

Viral Massimiliano Allegri Ungkap Kesalahan Lain Michel Oliver

FJI.Bukan hanya soal penalti, Massimiliano Allegri, juga mengungkap kesalahan lain wasit pemimpin duel timnya hadapi Real Madrid tersebut.
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, menilai ada satu kesalahan lain yang dibentuk wasit pemimpin duel timnya dengan Real Madrid tengah pekan lalu, Michael Oliver.
Seperti diketahui, Oliver memberi penalti penuh perdebatan untuk Madrid di menit final injury time untuk menciptakan Cristiano Ronaldo cs hanya kalah 3-1 dari Juve. Hasil yang meloloskan Los Blancos lewat agregat 4-3.
Juru seni administrasi berusia 50 tahun tersebut menganggap Oliver juga menawarkan waktu injury time babak kedua yang tak masuk akal, selama tiga menit. Padahal tidak ada tragedi penting bahkan Si Nyonya Tua cuma sekali lakukan pergantian pemain.

"Soal duel lawan Madrid, hanya ada kebanggaan untuk para pemain. Mereka memainkan duel yang mahir dan itu yaitu malam sepakbola yang indah," buka Allegri, menyerupai dikutip Goal Italia.

"Wasit langgar di Santiago Bernabeu sejatinya sudah memimpin dengan baik selama 90 menit laga. Namun yang saya tidak mengerti yaitu ia memberi masa injury time babak kedua selama tiga menit.

"Padahal di babak kedua kami tidak lakukan pergantian pemain, tidak ada intervensi berlebihan, bahkan tidak ada dokter yang masuk ke lapangan alasannya yaitu ada pemain yang cedera. Itu bukanlah protokol yang harus Anda berikan aksesori waktu tiga menit," kecamnya.

Allegri kemudian berbicara soal kemurkaan kapten timnya, Gianluigi Buffon, pada Oliver baik di dalam lapangan dan luar lapangan. Dia mengimbau publik tidak lantas menyalahkan sang legenda hidup.

"Selama dua dekade, Gigi yaitu pola di dalam dan luar lapangan. Saya benar-benar tidak menyalahkannya. Momen macam ini harus Anda alami sendiri, sebelum menghakiminya," lanjutnya.
"Buat mereka yang tak paham, sebaiknya mengikuti kurusus psikologi biar mengerti. Menghakiminya dari luar lapangan sungguh terlalu mudah," jelasnya.

Source b

Rabu, 04 April 2018

Hot Persija & Psms Juara Bersama Perserikatan 1975

Kompetisi Perserikatan 1975 sudah berakhir pada 8 November 1975. PSMS dan Persija akibatnya dinyatakan sebagai juara bersama melalui Surat Keputusan Ketua Umum PSSI No. 95 tahun 1975 perihal Dwi Juara Nasional PSSI 1973/1975 tertanggal 8 November 1975.
Sebelum dinobatkan sebagai “juara kembar”, pertandingan kedua tim dalam babak final Perserikatan 1975 di Stadion Utama, Senayan, Jakarta, itu dilarang wasit pada menit ke-40 lantaran ricuh. Saat itu, skor kedua tim imbang 1-1. 

Juara Kembar
Sepanjang sejarahnya, “juara kembar” gres terjadi pada kompetisi Perserikatan 1975. Itu pun pertama dan terakhir kalinya. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Pertandingan PSMS melawan Persija dipimpin oleh Mahdi Talib, wasit asal Malang. Suasana “tegang” sudah terasa sebelum pertandingan antarkedua tim yang menjadi musuh turun-temurun itu. Konon tidak ada wasit nasional yang berani menangani pertandingan final, kecuali Mahdi Talib yang akibatnya memberanikan diri untuk memikul risiko berat tersebut.
Bola pertama digulirkan PSMS dan pribadi melaksanakan serangan, tetapi sanggup dibendung Persija. Kekuatan kedua tim dalam pertandingan yang disaksikan oleh Menteri Luar Negeri RI Adam Malik itu tampak berimbang dan bermain dalam tempo cepat. Selama 10-15 menit pertama, pertandingan tersebut berjalan baik di tengah lapangan berair akhir hujan sebelum kick-off.
Dalam suatu serangan, kiri luar Parlin Siagian bisa membuat gol pada menit ke-10. PSMS pun untuk sementara unggul 1-0 atas Persija.
(bolalob.com)

Pertandingan Memanas
Menurut laporan Pikiran Rakyat edisi 10 November 1975, sesudah tertinggal satu gol, Persija melancarkan serangan bertubi-tubi ke gawang PSMS dan permainan juga meningkat keras serta licik. Wasit pun terpaksa harus memperingatkan beberapa pemain dari kedua pihak.
Dari pelanggaran-pelanggaran itu suasana pertandingan menjadi tegang. Tackle-tackle keras mulai dilakukan dan setiap kali wasit meniup peluit akhir pelanggaran-pelanggaran itu, pemain-pemain PSMS tampak kurang puas atas keputusan wasit. Pemain-pemain Persija juga ikut-ikutan melaksanakan hal yang sama.
Pada menit ke-26, dalam suatu scrimmage di depan gawang PSMS, Iswadi Idris mengumpan bola dan Sofyan Hadi bisa membobol gawang Pariman melalui sundulan. Skor menjadi imbang 1-1. Lalu pada menit ke-30, ketika terjadi suatu pelanggaran dan wasit menunjukkan tendangan bebas untuk Persija, para pemain PSMS mengerumuni wasit dan ada pula yang mendorongnya.
Dua menit kemudian, Junaedi Abdillah yang tidak menguasai bola telah “ditonjok” perutnya oleh Sarman Panggabean sehingga tergeletak. Sejak dikala itu, pertandingan berjalan tak tentu arah.
Dalam suatu kesempatan, Andi Lala men-tackle kanan luar Suwarno menjadikan tendangan bebas di luar kotak penalti. Namun, sebelum tendangan bebas dilakukan, Andi Lala ditendang Suwarno dari belakang.
(Kartu merah Iswadi Idris di final perserikatan 1975 memicu keributan antara pemain Persija dengan PSMS (Bola.com/Repro Merdeka))

Kontroversi Wasit

Untuk insiden ini, Kompas edisi 10 November 1975 melaporkan: “Tak sanggup dihindarkan kesan bahwa para pemain makin ‘peka dan galak’. Menit ke-29 terjadi ‘pelanggaran’ atas Andi Lala dan kiri luar Persija ini secara ‘agak dibuat-buat’ jatuh terpelanting. Wasit menunjukkan tendangan bebas untuk Persija. Keputusan ini tidak memuaskan para pemain PSMS. Mereka mengerumuni wasit dan beberapa di antaranya mendorong-dorong Mahdi Talib. Dua menit kemudian, dalam keadaan tanpa bola, Sarman Panggabean menendang Junaedi Abdillah sehingga ‘tukang tembak’ Persija itu untuk beberapa dikala menggeletak”.
Alhasil, wasit hanya mengeluarkan kartu kuning untuk Sarman Panggabean dan kali ini para pemain Persija yang kurang puas. Tampaknya para pemain kurang mementingkan bermain bola, tetapi mengincar orang. Pelanggaran-pelanggaran pun makin banyak terjadi sampai wasit menunjukkan kartu merah untuk Iswadi Idris. Pihak Persija menolak keluarnya Iswadi. Sebaliknya, PSMS tidak mau main jikalau Iswadi tetap di dalam lapangan.
Sebelumnya, nyaris menjadi perkelahian. Suwarno menggeletak dan Nobon terkena pukulan Iswadi sampai ambulance membawanya ke rumah sakit.
Karena adanya kericuhan itulah, pada menit ke-40, wasit membubarkan pertandingan sesudah kompromi dengan Komisi Pertandingan.
Akibat kericuhan itu, pengurus PSSI tetapkan untuk tidak meneruskan pertandingan dan kedua tim dinyatakan sebagai juara bersama. Adanya keputusan itu tampak bahwa Persija kurang sanggup menerimanya dan kemudian Ketua Umum PSSI Bardosono memanggil kapten kedua tim serta mengangkat tangan keduanya untuk bantu-membantu memegang piala yang diperebutkan.
Sementara Persebaya yang menjadi pemenang ketiga sesudah mengalahkan Persipura 4-2 di sore harinya mendapatkan medali perak, sedangkan Persipura mendapatkan medali perunggu.
“Apakah kita tidak bisa lagi menyelenggarakan final kejuaraan PSSI?” komentar seorang wartawan sesudah PSMS dan Persija dinyatakan sebagai juara bersama. Malah seorang pengurus PSSI dari Jakarta dengan geleng-geleng kepala menyatakan “menyedihkan”.
Kompas edisi 10 November 1975 pun menulis: “Memang menyedihkan keputusan Sabtu malam itu tak bisa dibanggakan sama sekali. Memang jalan paling gampang dan tanpa risiko, ditinjau secara keseluruhan hal itu hanya merupakan manifestasi dari merosotnya kewibawaan pengurus PSSI. Keputusan itu bisa merupakan preseden yang berbahaya. Hal ini menunjukkan ‘pelajaran’ dimasa mendatang bahwa cara paling jitu untuk menghindarkan kekalahan di final yaitu ‘menciptakan perkelahian dan suasana yang gawat’. Suatu tim ‘underdog’ yang tak mungkin menang hanya perlu membuat kerusuhan, alasannya akibatnya toh akan dinyatakan sebagai juara bersama”.
Ya, semua itu ditujukan kepada kewibawaan wasit atas insiden “mengapa Sarman Panggabean tidak diberikan kartu merah” dan “Iswadi Idris mestinya tegas keluar lapangan”.

Rekor Penonton

Partai Final Perserikatan 1975 Stadion Utama Senayan (Sekarang GBK)Jadi Pertandingan dengan isu terkini penonton yang sangat tinggi, Menurut Surat Kabar Koran Pelita edisi 10 November 1975 Menyebut pertansingan ini menembus 125 ribu orang, rekor kedua tertinggi sepanjang masa sesudah duel puncak perserikatan 1985 yang mempertemukan PSMS kontra Persib Bandung.



SUMBER BERITA & GAMBAR

Hot Persija & Psms Juara Bersama Perserikatan 1975

Kompetisi Perserikatan 1975 sudah berakhir pada 8 November 1975. PSMS dan Persija akibatnya dinyatakan sebagai juara bersama melalui Surat Keputusan Ketua Umum PSSI No. 95 tahun 1975 perihal Dwi Juara Nasional PSSI 1973/1975 tertanggal 8 November 1975.
Sebelum dinobatkan sebagai “juara kembar”, pertandingan kedua tim dalam babak final Perserikatan 1975 di Stadion Utama, Senayan, Jakarta, itu dilarang wasit pada menit ke-40 lantaran ricuh. Saat itu, skor kedua tim imbang 1-1. 

Juara Kembar
Sepanjang sejarahnya, “juara kembar” gres terjadi pada kompetisi Perserikatan 1975. Itu pun pertama dan terakhir kalinya. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Pertandingan PSMS melawan Persija dipimpin oleh Mahdi Talib, wasit asal Malang. Suasana “tegang” sudah terasa sebelum pertandingan antarkedua tim yang menjadi musuh turun-temurun itu. Konon tidak ada wasit nasional yang berani menangani pertandingan final, kecuali Mahdi Talib yang akibatnya memberanikan diri untuk memikul risiko berat tersebut.
Bola pertama digulirkan PSMS dan pribadi melaksanakan serangan, tetapi sanggup dibendung Persija. Kekuatan kedua tim dalam pertandingan yang disaksikan oleh Menteri Luar Negeri RI Adam Malik itu tampak berimbang dan bermain dalam tempo cepat. Selama 10-15 menit pertama, pertandingan tersebut berjalan baik di tengah lapangan berair akhir hujan sebelum kick-off.
Dalam suatu serangan, kiri luar Parlin Siagian bisa membuat gol pada menit ke-10. PSMS pun untuk sementara unggul 1-0 atas Persija.
(bolalob.com)

Pertandingan Memanas
Menurut laporan Pikiran Rakyat edisi 10 November 1975, sesudah tertinggal satu gol, Persija melancarkan serangan bertubi-tubi ke gawang PSMS dan permainan juga meningkat keras serta licik. Wasit pun terpaksa harus memperingatkan beberapa pemain dari kedua pihak.
Dari pelanggaran-pelanggaran itu suasana pertandingan menjadi tegang. Tackle-tackle keras mulai dilakukan dan setiap kali wasit meniup peluit akhir pelanggaran-pelanggaran itu, pemain-pemain PSMS tampak kurang puas atas keputusan wasit. Pemain-pemain Persija juga ikut-ikutan melaksanakan hal yang sama.
Pada menit ke-26, dalam suatu scrimmage di depan gawang PSMS, Iswadi Idris mengumpan bola dan Sofyan Hadi bisa membobol gawang Pariman melalui sundulan. Skor menjadi imbang 1-1. Lalu pada menit ke-30, ketika terjadi suatu pelanggaran dan wasit menunjukkan tendangan bebas untuk Persija, para pemain PSMS mengerumuni wasit dan ada pula yang mendorongnya.
Dua menit kemudian, Junaedi Abdillah yang tidak menguasai bola telah “ditonjok” perutnya oleh Sarman Panggabean sehingga tergeletak. Sejak dikala itu, pertandingan berjalan tak tentu arah.
Dalam suatu kesempatan, Andi Lala men-tackle kanan luar Suwarno menjadikan tendangan bebas di luar kotak penalti. Namun, sebelum tendangan bebas dilakukan, Andi Lala ditendang Suwarno dari belakang.
(Kartu merah Iswadi Idris di final perserikatan 1975 memicu keributan antara pemain Persija dengan PSMS (Bola.com/Repro Merdeka))

Kontroversi Wasit

Untuk insiden ini, Kompas edisi 10 November 1975 melaporkan: “Tak sanggup dihindarkan kesan bahwa para pemain makin ‘peka dan galak’. Menit ke-29 terjadi ‘pelanggaran’ atas Andi Lala dan kiri luar Persija ini secara ‘agak dibuat-buat’ jatuh terpelanting. Wasit menunjukkan tendangan bebas untuk Persija. Keputusan ini tidak memuaskan para pemain PSMS. Mereka mengerumuni wasit dan beberapa di antaranya mendorong-dorong Mahdi Talib. Dua menit kemudian, dalam keadaan tanpa bola, Sarman Panggabean menendang Junaedi Abdillah sehingga ‘tukang tembak’ Persija itu untuk beberapa dikala menggeletak”.
Alhasil, wasit hanya mengeluarkan kartu kuning untuk Sarman Panggabean dan kali ini para pemain Persija yang kurang puas. Tampaknya para pemain kurang mementingkan bermain bola, tetapi mengincar orang. Pelanggaran-pelanggaran pun makin banyak terjadi sampai wasit menunjukkan kartu merah untuk Iswadi Idris. Pihak Persija menolak keluarnya Iswadi. Sebaliknya, PSMS tidak mau main jikalau Iswadi tetap di dalam lapangan.
Sebelumnya, nyaris menjadi perkelahian. Suwarno menggeletak dan Nobon terkena pukulan Iswadi sampai ambulance membawanya ke rumah sakit.
Karena adanya kericuhan itulah, pada menit ke-40, wasit membubarkan pertandingan sesudah kompromi dengan Komisi Pertandingan.
Akibat kericuhan itu, pengurus PSSI tetapkan untuk tidak meneruskan pertandingan dan kedua tim dinyatakan sebagai juara bersama. Adanya keputusan itu tampak bahwa Persija kurang sanggup menerimanya dan kemudian Ketua Umum PSSI Bardosono memanggil kapten kedua tim serta mengangkat tangan keduanya untuk bantu-membantu memegang piala yang diperebutkan.
Sementara Persebaya yang menjadi pemenang ketiga sesudah mengalahkan Persipura 4-2 di sore harinya mendapatkan medali perak, sedangkan Persipura mendapatkan medali perunggu.
“Apakah kita tidak bisa lagi menyelenggarakan final kejuaraan PSSI?” komentar seorang wartawan sesudah PSMS dan Persija dinyatakan sebagai juara bersama. Malah seorang pengurus PSSI dari Jakarta dengan geleng-geleng kepala menyatakan “menyedihkan”.
Kompas edisi 10 November 1975 pun menulis: “Memang menyedihkan keputusan Sabtu malam itu tak bisa dibanggakan sama sekali. Memang jalan paling gampang dan tanpa risiko, ditinjau secara keseluruhan hal itu hanya merupakan manifestasi dari merosotnya kewibawaan pengurus PSSI. Keputusan itu bisa merupakan preseden yang berbahaya. Hal ini menunjukkan ‘pelajaran’ dimasa mendatang bahwa cara paling jitu untuk menghindarkan kekalahan di final yaitu ‘menciptakan perkelahian dan suasana yang gawat’. Suatu tim ‘underdog’ yang tak mungkin menang hanya perlu membuat kerusuhan, alasannya akibatnya toh akan dinyatakan sebagai juara bersama”.
Ya, semua itu ditujukan kepada kewibawaan wasit atas insiden “mengapa Sarman Panggabean tidak diberikan kartu merah” dan “Iswadi Idris mestinya tegas keluar lapangan”.

Rekor Penonton

Partai Final Perserikatan 1975 Stadion Utama Senayan (Sekarang GBK)Jadi Pertandingan dengan isu terkini penonton yang sangat tinggi, Menurut Surat Kabar Koran Pelita edisi 10 November 1975 Menyebut pertansingan ini menembus 125 ribu orang, rekor kedua tertinggi sepanjang masa sesudah duel puncak perserikatan 1985 yang mempertemukan PSMS kontra Persib Bandung.



SUMBER BERITA & GAMBAR